Komponen 4F dalam pengambilan keputusan
1. Peristiwa ( Fact )
Latar Belakang
SMP Negeri 1 Sengkang, beralamatkan di Jl. Latenribali no. 11 c Kelurahan Padduppa Kecamatan Tempe Kabupaten Wajo Propinsi Sulawesi Selatan. Sekolah ini berada di titik sentral perkotaan, SMP Negeri 1 Sengkang sekarang dipimpin oleh Kepala Sekolah Bapak Umar, S.Pd. M.M memiliki 50 orang guru, 8 orang Staf Tata Usaha dan memiliki 784 orang murid. Disinilah awal mulanya tedapat banyak cerita yang dihadapi oleh murid disekolah tempat saya bekerja. Sehingga banyak guru yang mengeluh dengan tingkah yang dihadapi oleh murid, karena latar belakang murid yang sekolah disini memiliki background pendidikan, pekerjaan dari berbagai orang tua yang berbeda – beda. Ada yang orang tuanya merantau, ada yang orang tuanya broken karena permasalahan rumah tangga. Sehingga anak tersebut tidak mendapat perhatian dari orang tua, sehingga jiwa muda dari murid tersebut tidak terarah. Sehingga murid cenderung mencari figur dari seorang ayah atau ibu dari orang lain.
Dari berbagai hal yang dialami oleh murid tersebutlah ada beberapa teman dari guru yang mengeluh dan bingung dalam menghadapi hal – hal yang ada pada murid tersebut. Sebagai rekan yang sedang mengikuti Pelatihan Guru Penggerak, saya mencoba untuk berbagi dan mencoba untuk membantu hal apa yang dihadapi oleh rekan saya, mereka mengatakan bingung dengan keadaan yang keadaan seorang murid, yang dikarenakan sering tidak masuk sekolah dan cenderung seperti membutuhkan perhatian dari orang lain. Setelah menelusuri hal apa yang terjadi pada murid tersebut, saya dan rekan saya akhirnya dapat mengambil keputusan, yaitu untuk dapat membantu memberikan perhatian kepada murid tersebut, dan memang benar, murid tersebut mengalami perubahan yang baik. Sehingga dalam pembelajaran ia sudah dapat berkonsentrasi dan mengikuti pelajaran dengan baik seperti sedia kala.
Alasan saya untuk melakukan kegiatan atau mendampingi hal tersebut adalah saya merasa, ilmu jika dibagikan atau disalurkan ke orang lain akan menjadikan hal tersebut alam yang tidak terputus oleh dunia. Selain itu saya juga beranggapan bahwa hal tersebut akan membawa hal yang terbaik untuk rekan dan kepada murid khususnya, sehingga murid dapat berubah sesuai dengan bakat dan minat yang dimilikinya tanpa harus mengorbankan dengan tindakan yang tidak baik.
Hasil yang didapatkan dari hal ini adalah, ini menjadi ilmu yang estafet, karena dari rekan guru juga mengimbaskan ilmu yang didapatkan kepada rekan yang lain. Dan ini membawa dampak yang baik bagi guru, karena guru akan mengetahui tips dari pengambilan keputusan yang dihadapinya.
Perasaan ( Feelings )
Perasaan Saat Melaksanakan Aksi Nyata Ada keraguan yang sering muncul di benak. Apakah praktik baik yang akan dilakukan yaitu pengimbasan pengetahuan dan pengalaman terkait konsep pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran akan diterima dan dipahami oleh seluruh warga sekolah. dan apakah saya mampu menerapkan 9 langkah pengujian dan pengambilan keputusan dalam kasus yang disuguhkan.
Perasaan saya ketika dan setelah saya melakukan ketiga aksi nyata tersebut saya senang karena dapat melakukan coaching dengan murid saya dan melakukan coaching tersebut dengan santai dan menciptakan suasana yang nyaman untuk murid saya dengan mempertimbangkan dari paradigma dilema etika Rasa keadilan lawan rasa kasihan (justice vs mercy) serta Jangka pendek lawan jangka panjang (short term vs long term).
Seiring dengan proses yang dilakukan keraguan tersebut terbantahkan. Seluruh warga sekolah menerima dengan tangan terbuka terhadap perubahan yang dilakukan dalam pengambilan keputusan. Walaupun konsep pengambilan dan pengujian keputusan termasuk konsep baru Alhamdulillah proses sosialisasi kepada seluruh warga sekolah berjalan sesuai dengan harapan dan siswa pun mampu menerapkan 9 langkah pengujian dan pengambilan keputusan terhadap kasus yang disuguhkan kepada mereka.
3. Pembelajaran ( findings )
Ada beberapa hal yang menjadikan catatan dari pelaksanaan aksi nyata yang dilakukan di SMP Negeri 1 Sengkang yang akan dijadikan bahan pertimbangan.
Pembelajaran yang didapat dari pelaksanaan keseluruhan aksi yang saya ambil dari Aksi Nyata ini adalah saya harus dapat memahami kondisi murid, agar tidak salah dalam pengambilan keputusan,disini saya harus menerapkan apakah permasalahan ini termasuk dalam dilema etika atau bujukan moral dengan menggunakan 4 konsep paradigma pengambilan keputusan,3 prinsip pengambilan keputusan dan 9 langkah pengambilan keputusan.
Praktek baik penerapan konsep pengambilan keputusan hanya dilakukan kepada beberapa peserta didik tidak semua peserta didik melakukan praktek baik tersebut. Tidak menutup kemungkinan masih banyak peserta didik kebingungan dan bahkan tidak secara maksimal mampu mempraktekkan 9 langkah pengambilan keputusan dalam menyelesaikan kasus dilemma etika yang bakal mereka hadapi di kemudian hari. Pengambilan keputusan bisa jadi tidak berjalan seutuhnya apalagi jika pengambilan keputusan tersebut berbenturan dengan kebijakan yang telah dibuat dan disepakati bersama oleh pemangku kebijakan dalam satu institusi (Sekolah).
Suatu praktik baik yang dilakukan dengan niat tulus dan sejalan dengan peningkatan kualitas seluruh elemen institusi akan memberikan kemanfaatan dan keberhasilan terhadap institusi tersebut. Begitu pun dengan praktik baik yang saya lakukan di SMP Negeri 1 Sengkang memberikan beberapa keberhasilan di antaranya sebagai berikut:
a. pengetahuan dan pengalaman dalam pengambilan keputusan seluruh warga sekolah makin bertambah dan meningkat.
b. Kepala sekolah, guru, peserta didik dan warga sekolah lainnya bergerak bersinergis menerapkan proses pengambilan keputusan baik di kegiatan sekolah ataupun di kelas.
c. Terjadi perubahan paradigma warga sekolah dalam pengambilan keputusan yang tadi selalu bergerak cepat sekarang ada proses dengan pertimbangan dan menerapkan 9 langkah pengambilan keputusan.
4. Penerapan ke Depan ( Future )
Rencana perbaikan penerapan yang dilakukan adalah :
a. Setiap peserta didik diberikan kesempatan yang sama untuk mempraktikkan konsep pengambilan keputusan dengan menerapakan Sembilan langkah pengujian dan pengambilan keputusan baik dalam forum diskusi maupun disisipkan sebagai materi tambahan yang dilakukan guru mata pelajaran.
b. Memaksimalkan peran komunitas praktisi dalam membantuk menerapkan konsep pengambilan keputusan sebagai agen perubahan yang akan memberikan layanan terhadap kesulitan yang terjadi pada proses pengambilan keputusan yang dilakukan.
c. Melibatkan warga sekolah untuk melakukan umpan balik dari setiap pengambilan keputusan yang dibuat dan memberikan keleluasaan untuk memberikan masukan demi ketepatan keputusan dan melakukan refleksi.
d. Rencana perbaikan untuk pelaksanaan dimasa mendatang yang saya harus lakukan adalah saya harus dapat memberikan dan memperhatikan murid yang memerlukan pendampingan saya dan pemenuhan kebutihan belajar anak.
Salam Guru Penggerak …..
Salam Bahagia ….